Apa Benar Manajer Investasi Ramai Switching ke Saham Tech

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham RI tengah digairahkan oleh emiten-emiten teknologi dan digital. Tak hanya investor ritel yang memburu saham tech, melainkan juga investor institusi, termasuk perusahaan manajer investasi (MI).

Robertus Yanuar Hardy, Kepala Riset PT Henan Putihrai Sekuritas mengatakan saat ini banyak investor institusi khususnya manajer investasi (MI) pengelola reksa dana, asuransi, dan unit link melirik sektor digital teknologi.

Dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Selasa malam, (24/08/2021) dia mengatakan adanya pergeseran manajer investasi memilih saham teknologi karena tahun ini peluangnya lebih besar di kala pandemi.


Masyarakat dan perusahaan sudah mengakselerasikan penggunaan teknologi digital di tengah pandemi Covid-19.

"Sehingga gak ada cara lain fund manager bisa dapat exposure lebih tinggi ke dalam saham-saham dalam kategori digital," paparnya.

Berpatokan pada negara lain yang sudah lebih maju misalnya Amerika Serikat (AS) ada Bursa Nasdaq, dengan indeks Nasdaq yang berisikan saham-saham teknologi.

Selain AS, India juga mulai marak dengan adanya pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dari perusahaan startup teknologi digital. Hong Kong, Korea Selatan juga banyak bermunculan bank digital.

"Jadi gak ada cara lain fund manager di Indonesia kejar ketertinggalan rekan-rekan global lebih dulu menikmati dana kelolaan seiring dengan akselerasi digital dan pertumbuhan masing-masing emiten," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan karena sektor digital ini masih baru, maka ada juga trader yang memanfaatkan momentum. Sebab itu menurut dia penting juga bagi calon investor untuk memahami sektor tertentu termasuk teknologi sebelum berinvestasi di pasar modal.

"Saat berlangsung [hype saham tech ibarat] berandai-andai naiki ombaknya."

Namun dia menegaskan, risiko saham teknologi yang perlu dipertimbangkan ialah saham jenis ini bukan saham untuk semua kalangan. Meski harga naik, tapi valuasinya tidak kalah tinggi alias 'mahal'.

"Jadi yang pertama dipahami ini gak untuk semua investor, investor yang yakini prospek ke depan lebih tinggi bayar lebih tinggi juga valuasinya. Khususnya di daratan digital teknologi," tuturnya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Belum ada Komentar untuk "Apa Benar Manajer Investasi Ramai Switching ke Saham Tech"

Posting Komentar