300 Aparat Gabungan Jaga Masjid Ahmadiyah Usai Dirusak Massa

Pontianak, CNN Indonesia --

Polda Kalimantan Barat mengusut aksi perusakan tempat ibadah dan pembakaran gudang Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Dusun Balai Harapan, Balai Gana, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Juru bicara Polda Kalbar, Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan saat ini TNI, Polisi dan Forkopimda di Kabupaten Sintang sedang melakukan koordinasi lintas sektor, untuk meredam amuk massa yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam tersebut.

"Polres, Kodim dan Pemkab sedang merumuskan langkah selanjutnya. Kita sudah turunkan 300 personel untuk berjaga di TKP," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/9/21).


Atas desakan sejumlah pihak termasuk Komnas HAM dan Menteri Agama untuk mengusut aksi kekerasan berlatarbelakang agama ini, Donny mengklaim, polisi sudah bertindak.

"Sudah ada tim [polisi] yang diturunkan untuk mengusut kasus pengerusakan itu," katanya.

Sedangkan untuk kondisi terkini, tempat kejadian perkara masih diamankan oleh polisi dan TNI yang berjaga.

"Massa sudah bubar. Kondisi sudah kondusif," ungkapnya.

Sementara, Dian Lestari, Koordinator Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) Kalbar yang merupakan anggota jaringan Pontianak Bhinneka, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap tindakan perusakan masjid Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Dusun Balai Harapan.

"Mari memposisikan tiap diri kita, seandainya kita sebagai orang yang menjadi korban perusakan ini. Kalau betul-betul memahami, mungkin hati dan pikiran kita akan bertanya ulang apakah perusakan ini bentuk dari kasih sayang serta tindakan berlandaskan kemanusiaan. Atau justru sebaliknya menjadi contoh buruk?" kata Dian.

Menurut Dian, peristiwa perusakan masjid JAI di Balai Gana adalah bentuk nyata dari bahaya terhadap eskalasi dari prasangka dan stigma. Jika dibiarkan, aksi ini menggerakkan orang untuk melakukan tindak kekerasan terhadap kelompok yang dianggap berbeda.

"Mari kita semua menjadi teladan. Kembangkan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman. Hormati perbedaan, hilangkan pemikiran dan perbuatan yang lebih senang membenci daripada menyayangi sesama manusia," pinta Dian.

Dian mengatakan, Jaringan Pontianak Bhinneka meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat serta Forkopimda segera mengeluarkan seruan damai dan tindak nyata, untuk tidak membiarkan penyebaran ajakan melakukan tindak kekerasan.

"Aparat hendaknya berupaya maksimal, dengan tegas mencegah penyebaran ajakan melakukan tindak kekerasan," katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Dian, sebanyak 20 KK atau sekitar 50 jiwa Jemaat Ahmadiyah di Balai Gana Sintang mengalami trauma.

"Kami masih kumpulkan informasi. Ibu-ibu dan anak-anak mengalami ketakutan. Sampai siang tadi, informasinya mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dan Bupati Sintang Jarot Winarno tak merespons ketika dihubungi CNNIndonesia.com.

(dho/wis)

[Gambas:Video CNN]

Belum ada Komentar untuk "300 Aparat Gabungan Jaga Masjid Ahmadiyah Usai Dirusak Massa"

Posting Komentar